What Do I Feel? : @MyCoffee

MyCoffee @ Medan, Medan Area, Sei Rengas II, Jl. Tembaga.

Sekedar menulis pengalaman, yap.. dari judul di atas pasti udah bisa tau nih topik tulisan kali ini.. ya kan? Seperti yang diduga pembaca, kali ini tulisan membicarakan sebuah tempat nongkrong cafe kecil. Yang lokasinya kebetulan di sekitar lingkungan aktivitas sehari-hari saya.

Saya menulis cafe ini bukan karena cafe ini special bagi saya, namun hanya sekedar menulis dan meninggalkan jejak pengalaman saya di dunia blog pribadi. Oke, mari mulai saja. Saya berkunjung ke cafe ini sekitar pukul 18.00 dimana sudah tidak panas namun juga tidak terlalu gelap untuk menikmati suasana.

Ruang Depan @MyCoffee, PoV dari mejaku

Kesan pertama dari desain interiornya adalah agak unik, walau ide desainnya saya kira tidak baru. Kesan saya pribadi adalah serasa di pekarangan rumah sendiri (namun tentu saja tidak terasa adanya rumput hijau) atau juga -bahkan kali lebih tepat- serasa di balkon kesayangan. Kenapa begitu, karena terdapat semacam pagar buatan di sekeliling dinding ruangan depan. Berikut gambarnya:


Kesan dari suasanya yang ditawarkan hanya lebih di desainnya, sedangkan pada segi audio, ya bisa kubilang saya benci TV. Ya, saya tidak suka adanya TV di tempat-tempat nongkrong atau di restoran atau di tempat yang intinya untuk bersantai dan makan. Berhubung saat itu lagi sepi karyawan pada nonton TV jadi ada suara -yang bagiku- bising. Lebih baik malah putar lagu-lagu santai, tidak harus klasik, bisa saja pop namun alirannya memang santai (seperti lagu-lagu Samantha James) atau bernuansa Jazz atau New Age -musik Kenny G juga cocok-.

Ruang Dalam @MyCoffee, PoV dari mejaku

Selesai dari itu, yang unik dari desain hanya pada di ruang depan, sedangkan ruang belakang lebih terlihat biasa saja. Berikut gambarnya:

(Maklum, Gambar hanya diambil dari mejaku, saya tidak berani secara gamblang memotret di dalam. ^.^)

Nampak juga karyawan sedang bersantai, numpung customer cuma saya sendiri waktu itu. Sungguh beruntung tuh karyawan, hahahaha :D .


Next, mari menuju makan dan minum.Saya suka snack, jadi saya pesan Kentang Goreng juga karena ini cafe kopi, saya coba pesan Espresso. Bicara Espresso, saya sih menjadi sangat tertarik untuk mengetahui rasa Espresso itu seperti apa. Hal tersebut gara-gara baca novel "The Broker" oleh John Grisham" yang mngambil setting di Italia. Yang katanya Cappucino tidak diminum di atas jam 10 pagi. (jika tidak salah ingat hehe ^^)

Espresso @MyCoffee

Kentang Goreng @MyCoffee

Yupz, gambar diatas adalah Espresso dan Kentang Goreng, mari mulai dari Espresso.  (Espresso = Rp. 10.000, Kentang Goreng = Rp. 10.000)

Ketika datang Espresso, sungguh di luar ekspektasi saya, saya mengira bahwa nanti Espresso akan ada buih-buih, dan ukurannya lebih besar dari gelas di gambar, serta rasa yang unik antara pahit dan manis. Ternyataaa, Espressonya pahit banget. Bahkan setelah ditambah gula satu sendok teh dan tidak ada buihnya. Jadi Espresso-nya malah hampir sama seperti Kopi biasa yang pahit.

Kentang goreng, atau dikenal French Fries, di menu terdapat pilihan "Kentang Goreng" dan "Potato Chips MC". Kupikir Kentang Goreng adalah asli kentang yang digoreng dan Potato Chips adalah kentang olahan yang digoreng. Ternyata fakta berkata lain, kentang goreng yang datang seperti kentang Fiesta. Huh..? ya sudah, sebenarnya pun saya tidak membenci kentang Fiesta, hanya saja tidak masuk preferensi.

Cappucino Cold @MyCoffee

Berhubung Espressonya pahit, saya akhirnya memesan lagi Cappucino dingin. Dan tentu saja, saya puas dengan Cappucinonya, walau bisa dibilang biasa-biasa saja, namun rasanya lebih saya sukai daripada Espresso yang tadi. Hahaha :D  (Cappucino Cold = Rp. 13.000).

That's it. Ini salah satu pengalaman pribadi menikmati cafe -yang kebetulan lagi sepi-. Saya menyukai suasananya. Semoga saya bisa menemukan tempat yang tak kalah -atau bahkan lebih baik- dari yang ini.









P.S. Tulisan ini hanya menceritakan apa yang dirasakan secara personal, artikel ini tidak mendapat izin dari MyCoffee dalam bentuk apapun. Penyalahgunaan artikel ini oleh pengguna adalah sepenuhnya tanggungjawab pengguna itu sendiri.

English Version.
Just a piece of experience, yeah.. from the title above, sure is you know what this article about, isn't it? Just as you guessed, this article is about a place, where you can hang out at, a small cafe. Fortunately it is located around my living place.

I wrote this cafe is not because this cafe offer something special to me, but just a footprint at my own personal blog. So, let's start. I visited this cafe around 6 p.m. , which the surrounding temp. is not hot but also not yet dark, for me to enjoy the atmosphere.

First impression from interior design is a bit unique, even though the idea behind it is not a whole new idea. My own personal impression of the design is it feel like at my own yard at home (but of course no green grass at all) or -more suitable If I said- at balcony sweet balcony. Hahahaha. Why I can said so? because there are "fence-like" design on the wall. [See picture above].

The impression of the overall atmosphere offered, only from the visual design. From audio design, is not really good, because there is TV turned on and played local channel programs, this can contribute to the rate of noise. I don't like TV placed at hang out places or resstaurants or any place where people often used as hang out place. The noise become more noticeable that time, when few customer come, the waiter and waitress watch TV -of course with rather loud sound-. So my preference is, places like that play relax song -or a bit more relax song, no Rock and Roll-. The song can be Pop (slow beat) like Samantha James, Classics, or New Age (slow beat) or even Jazz -Kenny G is good-. 

Aside from that, the unique of design only at front room (the room that face outside), and the back room (room that farther inside) more ordinary. [See picture above] [The picture taken from where my seat]

Next, go to food and beverage. I like snack, so I order Kentang Goreng, and Espresso. Talking about Espresso, I become quite interested to find out what kind of taste Espresso offer. This interest came out as consequence read a novel "The Broker" by John Grisham which the setting taken is in Italy. In that novel written that Cappucino is not right if drinked above 10 a.m (if my memory still serve me right hehe^.^). 

(Espresso = Rp. 10.000, Kentang Goreng = Rp. 10.000)

When the Espresso came, it surprise me! really. I thought that Espresso may have foam and the size served will be larger than in the picture, and also the taste is somewhat sweet combine with bitter taste creating unique taste. Buuuutt, the fact is too far to be said close. The taste is very bitter, eventough I put a full tea spoon of sugar in, still the taste didn't much improve. So, the Espresso is more like a Kopi O.

Kentang Goreng, or french fries, inside the menu there are "Kentang Goreng" and "Potato Chips MC". I thought that Kentang Goreng will be a original potato being fried and Potato Chips MC will be like a Fiesta French Fries (it is not hand made, but instead a instant french fries). And the fact also betrayed me, the Kentang Goreng that came is more like Fiesta French Fries -the instant one-. Well. It is nit that I hate the instant one, but the original, hand made is preferred because the taste is better.

Becuase the Espresso is bitter, in the end I order one more drink, Cappucino cold. Dan of course, I satisfied with this. The taste of the Cappucino could be said  just so-so, but still I preferred the cappucino to the previous Espresso. Hahaha :D (Cappucino Cold = Rp. 13.000)

So, this is the end of this article. This is just a piece of my own experience in enjoying cafe - which that time fortunately not crowded at all-. I like the atmosphere. So wish I can find another place that similar -or even better- to this.
 P.S. This article only share what I feel as a personal matter, this article is not granted any permit from MyCoffee in any kind of permit. False usage of this article by user is user's own responsibility.